Komentar Panjang Netizen Soal Polemik Hibah F-16 yang Diulas Fayakhun



Tidak hanya komentar pendek dari para netizen yang mengulas tulisan Fayakhun Andriadi, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta tentang polemik hibah F-16. Ada juga netizen yang memberi ulasan dan masukan panjang-lebar. Adalah akun bernama Ajie Buhron yang memberi ulasan panjang. Ia menulis :
“Kepada Yth Pak Fayakhun. Sebelumnya izinkan saya menjelaskan posisi saya. Sebagai warga Negara Indonesia tentu saya menginginkan TNI menjadi tentara Negara yang profesional dan tangguh. Atas hal tersebut, tentu saya mendukung akuisisi alutsista yang dapat mendukung dan meningkatkan kinerja TNI dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu posisi saya adalah sepihak dengan Kemenhan dan TNI, yaitu mendukung pengadaan F-16 Blok 32 bekas Angkatan Udara Amerika Serikat.
Adapun hal tersebut dikarenakan: Pertama, jelas dari segi jumlah. Mengapa jumlah ini penting? pertama jelas wilayah yang harus dijaga oleh TNI ini sangatlah luas, dengan demikian untuk menutup lubang-lubang wilayah yang rawan dimasuki oleh pesawat tempur asing tentu dibutuhkan pesawat tempur dengan jumlah yang tidak sedikit. Oleh sebab itu maka opsi mengambil 24 F-16 bekas merupakan pilihan yang lebih bijak dibandingkan mengambil opsi 6 F-16 baru, sebab jelas akan lebih mudah menjaga wilayah yang NKRI yang luas dengan 24 F-16 diabandingkan hanya dengan 6 F-16.
Kedua, dari segi harga opsi F-16 hibah ini jauh lebih menguntungkan. Sebagai mana telah dijelaskan oleh pak Imam Sufaat dan telah termuat pada risalah raker tanggal 27 Januari 2011 DPR Komisi I dengan Kemenhan, hal 69; yakni dengan anggaran setara membeli 6 buah F-16 terbaru (block 52), kita dapat gunakan untuk mengupgrade 24 buah F-16 hibah sekaligus F-16 Block 15 yang telah kita miliki. Dalam hal ini jelas opsi mengabil pesawat hibah akan lebih menguntungkan, karena dengan demikian kita dapat mengambil jumlah F-16 yang lebih banyak.
Ketiga, akan menimbulkan kesulitan pemeliharaan apabila mengambil opsi F-16 Block 52. Dalam risalah raker Pak Imam sufaat menyatakan bahwa, dari segi logistik akan sangat sulit memilihara 2 F-16 yang berlainan jenis (Block 15 OCU yang telah kita miliki dan F-16 Block 52 baru). Sebagaimana yang telah diketahui F-16 Block 52 memiliki perbedaan mesin dan struktur pesawat apabila dibandingkan dengan F-16 Block 15 yang telah kita miliki, sehingga membutuhkan kebutuhan logistik yang berbeda. Oleh sebab itu tentu lebih bijak apabila memelihara F-16 dalam satu varian yang seragam, karena dapat menyederhanakan kebutuhan logistik untuk pemeliharaan F-16 tersebut.
Sebagai penutup, apabila Bapak menyarankan proses upgrade dilakukan di Indonesia, maka saya mohon agar anggaran pengadaan F-16 ini ditambah. Karena untuk keperluan tersebut, tentu dibutuhkan berbagai macam peralatan, fasilitas dan penambahan kapasitas produksi bagi PT DI, dengan kata lain untuk keperluan upgrade F-16 di Indonesia, mau tidak mau bapak harus memborong bengkelnya sekalian dari Amerika Serikat, yang mana tentu tidak dapat ditebus dengan biaya 600 juta dollar.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fayakhun : Rendahnya Kualitas Guru

Fayakhun Andriadi Komentari Impor Alutsista

Faktor Pemicu Partisipasi Politik (bagian 2) Oleh: Fayakhun Andriadi